Salahsatu dokumen terpenting dalam sejarah peradaban Islam, begitu guru besar pada Fakultas Sejarah dan Filsafat Pendidikan Universitas Colorado AS, Nakosteen menyebut Kitab Al-Fihrist -- sebuah karya bibliografi terbesar sepanjang masa yang ditulis Ibnu al-Nadim pada abad ke-10 M.Dalam karyanya bertajuk History of Islamic Origins of Western Education A.D. 800-1350 : With an
- Kerajaan Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah kekuasaannya yang sangat luas, bahkan hampir mencakup seluruh nusantara. Kerajaan Majapahit berkuasa sekitar dua abad, lebih tepatnya antara 1293-1500 adalah Raden Wijaya, menantu dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari yang bernama Raja Kertanegara. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk 1350-1389 M dengan Gajah Mada sebagai patihnya. Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik Singapura, dan sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Tiongkok. Kerajaan Majapahit mempunyai banyak peninggalan yang menjadi sumber sejarah dan bukti keberadaannya. Berikut ini daftar peninggalan Kerajaan Majapahit baik yang berupa candi, prasasti, dan kitab. Baca juga Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit Candi peninggalan Kerajaan Majapahit 1. Candi Tikus Candi Tikus terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Bangunannya berbentuk seperti petirtaan, sehingga banyak yang menduga bahwa dulunya adalah tempat pemandian bagi keluarga kerajaan. 2. Candi Bajang Ratu Candi Bajang Ratu atau Gapura Bajang Ratu adalah gapura terbesar Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto. Dari Kitab Negarakertagama, diketahui bahwa gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk ke bangunan suci. Candi yang memiliki struktur vertikal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap, serta terdapat relief Sri Tanjung yang dipercaya sebagai penangkal bahaya. 3. Candi Wringin Lawang Candi Wringin Lawang atau Gapura Wringin Lawang terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto. Gapura setinggi 15,5 meter ini diduga sebagai pintu gerbang ke kediaman Mahapatih Gajah Mada. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Majapahit 4. Candi Brahu Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, yang pada masanya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit. Nama Brahu diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu yang didapatkan dari sebutan bangunan suci. 5. Candi Pari Candi Pari adalah bangunan yang dibangun di Desa Candi Pari, Porong, Sidoarjo, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Bangunannya disusun dari batu bata segi empat yang menyerupai pura di Bali. 6. Candi Penataran Candi Penataran adalah candi Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur yang letaknya berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar. Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri, yaitu sekitar 1200 Masehi. Pembangunannya kemudian baru selesai pada 1415, saat Kerajaan Majapahit diperintah oleh Wikramawardhana. Baca juga Hayam Wuruk, Raja Terbesar Kerajaan Majapahit 7. Candi Jabung Candi bercorak Hindu ini terletak di Desa Jabung, Paiton, Probolinggo. Struktur bangunan candi ini terlihat mirip dengan Candi Bahal di Sumatera Utara yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. 8. Candi Sukuh Candi peninggalan Kerajaan Majapahit tidak hanya tersebar di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Tengah. Salah satunya adalah Candi Sukuh, yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Struktur bangunannya pun unik, berbeda dari candi peninggalan Majapahit lainnya. Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibangun pada 1437 Masehi. Selain delapan candi tersebut, berikut ini nama-nama candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi Cetho Candi Wringin Branjang Candi Surawana Candi Minak Jinggo Candi Rimbi Candi Kedaton Candi Sumberjati Baca juga Kitab Negarakertagama Sejarah, Isi, dan Maknanya Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit 1. Prasasti KudaduPrasasti Kudadu yang berangka tahun 1294 M ini menceritakan tentang Raden Wijaya yang dibantu oleh Rama Kudadu dalam pelarian dari ancaman Jayakatwang, yang telah membunuh Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari. 2. Prasasti Sukamerta Prasasti Sukamerta mengisahkan tentang Raden Wijaya yang memperistri empat putri Kartanegara. Selain itu, diceritakan pula penobatan Jayanegara, putra Raden Wijaya yang menjadi raja di Kediri pada 1295 M. 3. Prasasti Prapancasapura Prasasti yang berangka tahun 1320 M ini dibuat oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi, yang berkuasa di Majapahit antara 1328-1350 M. Prasasti ini menceritakan tentang sang putra, Hayam Wuruk, yang memiliki nama lain Kummaraja Jiwana. Baca juga Kitab Sutasoma Pengarang, Isi, dan Bhinneka Tunggal Ika 4. Prasasti Waringin Pitu Prasasti Waringin Pitu dibuat pada 1477 M dan menceritakan tentang aturan administrasi pemerintahan Kerajaan Majapahit beserta kerajaan-kerajaan di bawahnya. Saat itu, Kerajaan Majapahit mempunyai 14 kerajaan bawahan. Selain empat prasasti tersebut, berikut ini daftar prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit. Prasasti Wurare Prasasti Balawi Prasasti Parung Prasasti Biluluk Prasasti Karang Bogem Prasasti Katiden Prasasti Canggu Prasasti Jiwu Prasasti Marahi Manuk Baca juga Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Kitab peninggalan Kerajaan Majapahit Perkembangan seni budaya mendapatkan perhatian dari pemerintah Kerajaan Majapahit. Salah satu aspek budaya yang berkembang pesat adalah kesastraan. Berikut ini karya sastra yang berkembang di Kerajaan Majapahit. 1. Kitab Negarakertagama Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang terkenal adalah Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Kitab yang dikarang pada 1365 Masehi ini berisi tentang sejarah, perjalanan, dan daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit. 2. Kitab Sutasoma Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14 menceritakan tentang kerukunan hidup beragama di Majapahit. Di dalam kitab ini, terdapat istilah "Bhinneka Tunggal Ika" yang menjadi semboyan NKRI. 3. Kitab Arjunawijaya Kitab Arjunawijaya karya Mpu Tantular menceritakan tentang pertempuran antara raksasa dan Arjuna Sasrabahu. Baca juga Gajah Mada Cita-cita, Perjuangan, dan Akhir Hidup 4. Kitab Tantu Pagelaran Kitab ini menceritakan tentang pemindahan Gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa Brahma, Wisnu, dan Syiwa. 5. Kitab Panjiwijayakrama Kitab Panjiwijayakrama menceritakan riwayat Raden Wijaya hingga akhirnya menjadi Raja Majapahit. 6. Kitab Usana Jawa Kitab ini mengisahkan penaklukkan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar. 7. Kitab Pararaton Kitab Pararaton berisi tentang riwayat raja-raja Kerajaan Singasari dan Majapahit. 8. Kitab Ranggalawe Kitab ini menceritakan pemberontakan Ranggalawe. 9. Kitab Sorandakan Kitab Sorandakan mengisahkan tentang pemberontakan Sora. 10. Kitab Sundayana Kitab ini menceritakan tentang peristiwa Perang Bubat. Referensi Isnaini, Danik. 2019. Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Singkawang Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
SendratariJayaprana tercipta di Bali pada tahun 1961 yang disusul kemudian munculnya Sendratari Ramayana (1965), Sendratari Mayadanawa (1966), Sendratari Rajapala (1967) dan Sendratari Arjuna Wiwaha (1970), belum disebut kolosal pada kesenian ini. Sebutan kolosal untuk seni pertunjukan ini baru mengemuka sejak Festival Ramayana Nasional di
JAWA Petuah Bijak Jawa Kuno Tentang Ilmu Kitab Mantra. Papirus Mesir Kuno Memuat Jampi Jampi Ampuh Pemikat Wanita. Mantra Jawa Kuno Untuk Pemikat Wanita. KUMPULAN MANTRA MANTRA JAWA LENGKAP. Kumpulan Mantra Bali Kuno Ilmu Sakti. Radya Pustaka Simpan Manuskrip Kuno Berisi Mantra Pelet. MANTRA SANTET ORANG SAMPAI MATI DALAM HITUNGAN DETIK.
HariRaya Hindu. Bhagawadita IX.26. BG IX.26. Ajaran agama Hindu yang bersumber pada kitab suci Veda dimanapun sama, namun pelaksanaannya berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya lingkungan alam, sosial budaya dan lain sebagainya. Demikian pula hari-hari raya Hindu baik di India maupun di Indonesia, ada yang sama-sama akibatnyadalam pertarungan selanjutnya, calon arang dikalahkan. g kitab panjiwijayakrama menguraikan riwayat raden wijaya sampai menjadi raja. h kitab usana jawa berisi penaklukan pulau bali oleh gajah mada dan arya damar, pemindahan kerajaan majapahit ke gelgel, dan penumpasan raja raksasa maya denawa. i kitab usana bali berisi tentang Murid2Calonarang yang melarikan diri ke bali menuliskan Ilmu Pengleakan pada kitab lontar dan membuatnya dalam empat kitab yaitu : 1. Lontar Cambra Berag, 2. Lontar Sampian Emas, 3. Lontar Tanting Emas, 4. Lontar Jung Biru. Ilmu leak itu sendiri terdiri dari beberapa tingkatan: 1. Ilmu Leak Tingkat Bawah. l) Kitab Usana Jawa, yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar. Sedangkan tradisi tulisan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam berupa karya sastra yang mendapat pengaruh dari Persia. Namun pengaruh sastra Indonesia dan Hindu juga masih ada. KalauWeda sendiri hanya berisi Garis Besar rinciannya ada pada masing2 kitab (pengobatan, astrologi, sastra, dll) bila kita menegok kembali pada sumber tradisi di Bali di antaranya kitab Usana bali dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh bapak K.Ginarsa terhadap prasasti-prasasti jaman bali Kuna maka dapat disimpulkan baha Blogyang berisi pembahasan Soal-Soal Fisika, Kimia, Biologi, dan Juga Matematika, serta ilmu lainnya. Fisika; Kitab Sundayana; Kitab Sorandaka; Kitab Ranggalawe; Kitab Usana Jawa; Kitab Usana Bali-----#-----Semoga Bermanfaat. Jangan lupa komentar & sarannya. Email: nanangnurulhidayat@gmail.com. .
  • dyytzlg8ko.pages.dev/335
  • dyytzlg8ko.pages.dev/37
  • dyytzlg8ko.pages.dev/180
  • dyytzlg8ko.pages.dev/210
  • dyytzlg8ko.pages.dev/460
  • dyytzlg8ko.pages.dev/459
  • dyytzlg8ko.pages.dev/297
  • dyytzlg8ko.pages.dev/306
  • kitab usana bali berisi